Al-Mahfudzot

ليس الجمال باثواب تزيننا ان الجمال جما ل العلم و الأدبب
ليس اليتيم الذي قد ما ت والده بل اليتيم يتيم العلم والأدب

Kebanggaan seorang muslim adalah dengan ilmu dan adab yang baik. Karakter seorang muslim sejati adalah mencintai ilmu, menyantuni buku dan menghormati orang yang berilmu (ulama). Maka secara otomatis ilmu tersebut akan termanifestasi melalui akhlaq dan adab. Seorang muslim yang berilmu memiliki adab dan perilaku yang baik, menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua.
Dalam banyak naskah kata-kata ‘ilm selalu diikuti dengan adab. Penafsiran sederhana dari susunan ini bahwa ilmu yang benar akan mengarahkan kita kepada akhlaq yang baik. Itulah esensi dari ilmu bagi seorang muslim, karena jika ilmu itu tidak mengarahkannya kepada perilaku (akhlaq) yang baik maka akan menjauhkan seorang muslim itu dari Allah swt.
Ilmu bagi seorang muslim akan berimplikasi pada kesejahteraan umat manusia. Akhlaq yang baik seperti rendah hati, bijaksana dalam mengambil keputusa dan pilihan, santun terhadap tetangga, saling tolong menolong dan menasehati kepada teman, merupakan contoh-contoh sifat yang akan membawa manusia kepada kehidupan yang sejahtera.
Dalam sudut pandang psikologis seorang muslim yang kemudian berperilaku baik mempunyai sifat altruisme. Franz (2008) dalam Skripsi Fatimah (2015) menerangkan altruisme sebagai perilaku yang membantu atau menghibur yang diarahkan pada individu yang membutuhkan pertolongan,ketika sedang sakit atau sedang mengalami tekanan. Sifat altruis ini sangat identik dengan perilaku teladan muslim yaitu Rasulullah saw. Individu yang memiliki sifat ini akan dengan senang hati membantu dan menyenangkan orang lain ketika bersosialisasi tanpa mengharap imbalan apapun. Altruisme adalah motif untuk mingkatkan kesejahteraan orang lain tanpa sadar untuk kepentingan orang lain (Fatimah, 2015).
Menurut Einsberg dan Mussen dalam Skripsi Fatimah (2015) menyebutkan hal-hal yang termasuk dalam aspek perilaku altruisme adalah sebagai berikut:
Sharing, helping, donating (1), individu altruis akan sering memberi sesuatu apapun itu kepada orang lain yang lebih membutuhkan dari dirinya dengan tanpa mengharap imbalan apapun. Mereka senang membantu atau memberikan apa saja kepada orang lain karena mereka meyakini terdapat energi positif yang berpengaruh pada diri mereka sendiri.  Cooperative (2), melakukan sesuatu pekerjaan bersama-sama menjadi favorit altruis. Karena dengan itu, selain pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat mereka dapat lebih bersosialisasi dengan orang lain. Honesty (3), seorang altruis mengutamakan nilai kejujuran dalam diri mereka, mereka akan tulus dalam setiap pekerjaan serta tidak curang dalam setiap permainan. Generousity (4), kedermawanan merupakan ciri khas individu altruis. Mereka mewarisi sifat seorang yang suka beramal berderma, serta murah hati kepada sesamanya dan tanpa mengharapkan suatu apapun darinya.
Fatimah (2015) juga mengatakan menurut Wortman et al, (Dayakisni dan Hudaniyah, 2003) bahwa orang yang bersifat altruis meyakini dalam dunia ini sebuah keadilan akan balasan bagi setiap orang yang melakukan kebaikan ataupun keburukan. Mereka meyakini orang yang berbuat baik sekecil apapun akan mendapat pahala dan orang yang berbuat kejelekan sekecil apapun akan mendapat dosa.   
Ilmu pengetahuan berkembang pesat pada pada saat kerajaan Islam berjaya, terutama pada zaman khalifah Al-Ma’mun pada dinasti Abbasiyah. Pesatnya perkembangan tersebut tidak lepas dari tradisi keilmuan yang berlaku pada seluruh ummatnya ketika itu. Tradisi membaca, diskusi, menulis, serta gerakan translitersi besar besaran di lakukan dengan suka hati pada zaman itu. Tentunya itulah yang membuat umat Islam hidup dengan harmonis bersama umat beragama lainnya.
Sebagai generasi muda pemimpin bangsa di masa yang akan datang, telah menjadi kewajiban bagi kita, seorang muslim untuk membangun tradisi keilmuan yang membuahkan akhlaq mulia. Paling tidak gerakan ini dimulai dari lingkungan sekitar kita terlebih dahulu, dan paling cocok tradisi keilmuan ini dibangun di lingkungan universitas atau perguruan tinggi. Inilah arti sebenarnya dari slogan Universitas Darussalam Gontor ”The Fountain of Wisdom”.  



Imam menemukan metode penelitian yang menjadi cikal bakal metodologi penelitian modern.
Siti Fatimah, Hubungan Antara Empati Dengan Perilaku Altruisme Pada Mahasiswa Psikologi Univesitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, hal 2-3.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku (Rindu Tere Liye)

Musyawarah Besar dan Pelantikan Pengurus Hima Manajemen UNIDA Gontor 2016-2017